Prosedural VS OOP Dalam PHP

PHP

Dalam PHP kita diberikan keleluasaan untuk menulis code secara Prosedural maupun OOP

Untuk membantu merefresh ingatan kita tentang 2 metode tersebut, berikut contoh code dalam PHP:

$user_input = $_POST['field'];
$filtered_content = filter($user_input); //user input filtering
mysql_connect("dbhost", "dbuser", "dbpassword"); //database
mysql_select_db("dbname");
$sql = "some query";
$result = mysql_query($sql);
while ($data = mysql_fetch_assoc()) {
  process($data);
}
process_user_input($filtered_content);

Contoh diatas kita menulis secara prosedural, mari bandingkan dengan OOP dibawah ini:

$input_filter = new filter();
$input_filter->filter_user_input(); //filter the user inputs
$db = new dal("mysql"); //data access layer
$db->connect($dbconfig); //we wre using mysql
$result = $db->execute($sql);
ReportGenerator::makereport($result); //process data
$model = new Postmodel($filter->get_filtered_content());
$model->insert();

Nah, gimana? Code yang pertama lebih mudah dibaca yah? Atau code yang no dua lebih mudah?

Sebagian besar developer biasanya sepakat kalau yang pertama lebih mudah dibaca. Tetapi nomor dua lebih mudah dikelola.

Jika Anda menulis aplikasi sekala besar (enterprise) dengan gaya prosedural (code pertama), hampir tidak mungkin untuk mengelola dengan mudah saat aplikasi tumbuh semakin besar apalagi banyak dependesi dari dalam maupun luar. Tetapi hal tersebut akan menjadi mudah saat OOP kita implementasikan dalam projek sekala besar dalam PHP.

Sebagian besar framework PHP juga menerapkan OOP, sebut saja misalnya Laravel. MVC yang diangkat Laravel dan beberapa framework lain adalah salah satu produk dengan metode OOP.


Artikel Terkait

;